Kasus Covid-19 Kembali Menanjak, Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Diproyeksi Masih Solid

BERITA - JAKARTA. Kasus pas Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Hingga Rabu (26/1) ada tambahan 7.010 kasus aktual setenggat total selaku 4.301.193 kasus pas Corona.
Mencermati hal ini, Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengmenyingkapkan, kenaikan kasus Covid-19 memang dapat berpengaruh terhadap kinerja emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Akan tetapi, efeknya tidak begitu signifikan terhadap topline maupun bottom line-nya. Begitu pula bersama akumulasi dari keseluruhan segmen produk KLBF.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kinerja KLBF masih positif dekat kuartal III 2021.
Sebagai pengingat, Indonesia sempat mengalami puncak kasus Covid-19 adapun dipicu oleg penyebaran varian Delta pada periode terbilang.
Akan tetapi pendapatan KLBF dalam kuartal III 2021 masih tumbuh 5,87% dibanding kuartal II 2021. Sementara dibanding kuartal I 2021, pendapatan dalam kuartal III tercatat meningkat 5,65%.
Selain kinerja yang dipandang masih mampu terkerek pada tengah peningkatan kasus Covid-19, Rifqi memperkirakan peluncuran vaksin GX-19N milik KLBF juga akan berdampak pas cukup performa perusahaan tahun ini. Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, rencana peluncuran vaksin itu akan dilakukan pada kuartal II tahun 2022.
"Program vaksinasi atas terus dijalankan karena pemerintah, setidaknya menjumpai ketercapaian lebih mengenai 70% dosis dua nan kami perkirakan pada kuartal III 2022," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Kendati begitu, Rifqi belum menghitung secara pasti agaman kontribusi peluncuran vaksin terhadap pendapatan KLBF.
Pertumbuhan KLBF tahun ini terus akan ditopang kenaikan average selling price (ASP), serta volume penjualan yang meningkat karena kesadaran masyarakat mengonsumsi produk-produk multivitain lebih banter.
Di sisi lain, Rifqi melihat KLBF masih bagi melakukan efisiensi biaya dekat tengah penurunan margin keuntungan perseroan.
KLBF Chart by TradingView new TradingView.widget({"width": "100%","height": 350,"symbol": "IDX:KLBF","interval": "D","timezone": "Asia/Jakarta","theme": "light","style": "1","locale": "en","toolbar_bg": "#f1f3f6","enable_publishing": false,"allow_symbol_change": true,"save_image": false,"container_id": "tradingview_faklbf295"});
Senada, jauh didalam riset Maybank Sekuritas yang ditulis sama Willy Goutama diungkapkan, prospek bisnis KLBF masih energik ke depannya.
"Kemampuan R&D dan logistiknya atas memungkinkan KLBF membuka demi tangkas bisnis vaksin," jelasnya dalam riset nan ditulis Kamis (13/1).
Menurut Willy, bisnis vaksin GX-19N bakal tertopang semakin penuhnya masyarakat yang mulai mencari vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.
Asal ingat saja, sejak 12 Januari 2022 pemerintah telah mengacu program vaksin booster. Program terhormat menargetkan bisa memvaksinasi sekitar 125 juta orang atau sekitar 46% dari populasi. Adapun batas saat ini, pemerintah telah menyetujui penggunaan lima vaksin demi vaksin booster.
Mempertimbangkan beberapa bisnis KLBF bahwa masih atas bertumbuh ke depan, Willy berharap Compound Annual Growth Rate (CAGR) penjualan sepanjang tahun 2020-2023 bisa mencapai 8% dari 5% ala periode 2016-2019.