Kopi Hitam Bisa Membantu Menurukan Risiko Asam Urat, Benarkah?

BERITA - JAKARTA. Secangkir kopi bisa meningkatkan mood selanjutnya fokus. Kopi disebut lagi bermanfaat menurunkan risiko asam urat adilkah?
Asam urat terbentuk karena adanya penumpukan asam urat paling dalam darah.
Hal ini menyebabkan timbunan kristal asam urat dalam persendian selanjutnya daerah sekitarnya bahwa menyebabkan pembengkakan selanjutnya rasa sakit.
Mengutip dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan semakin berlipat-lipat laki minum kopi semakin rendah risiko asam urat.
Penelitian baru ini didasarkan antara data ketimbang nyaris 46.000 profesional medis laki-laki nan terdaftar jauh didalam studi Tindak Lanjut Prefesional Kesehatan.
Hyon K.Choi, MD, DrPH dari University of British Columbia, Vancouver melaporkan seberlipat-lipat 757 laki telah menderita asam urat selagi 12 tahun.
Mereka mengisi kuesioner diet yang terperinci, sesangkat tim peneliti bisa melacak penggunaan kopi dengan teh yang mereka laporkan.
Tim peneliti menemukan bahwa semakin luber kopi yang diminum laki semakin padi kemungkinan mereka menderita asam urat.
Minum satu sampai tiga cangkir kopi sehari bisa menurunkan 8% risiko asam urat.
Tapi, minum empat atau lima cangkir kopi sehari bisa menurunkan risiko asam urat sampai 40%.
Dan, pencandu kopi yang mengonsumsi enam cangkir atau lebih menyimpan risiko asam urat rada 60% lebih rendah.
Hasil penemuan terhormat pula berlaku pada kopi yang mengandung kafein.
Asal tahu saja, pria nan minum satu atau tiga cangkir kopi tanpa kafein menyimpan risiko asam urat 33% lebih hina.
Sedangkan, mereka akan minum empat cangkir kopi tanpa kafein sehari atau lebih memiliki risiko asam urat 27% lebih keji.
Choi lagi timnya mencatat bahwa kopi merupakan sumber utama antioksidan yang bisa mempengaruhi risiko asam urat.
"Temuan kami langsung digeneralisasikan kepada jantan berusia 40 tahun lagi lebih tua tanpa riwayat asam urat," kata Choi.
Belum diketahui apakah nona yang minum kopi doang akan merasakan efek yang sama.
Sekedar info, hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Arthritis & Rheumatism edisi Juni 2007.
Cek Berita maka Artikel yang lain dempet Google News